CerFet
By : Moekhlszt
Malam ini terasa dingin dan mencekam, tak seperti malam-malam sebelumnya, jalan-jalan juga terasa sunyi bagai
Di ujung jalan terlihat seseorang yang kelihatannya sedang tertatih tatih berlari melewati pinggir jalan
Setelah berlari dan melewati kelokan di ujung depan jalan sana, ia menuju gang sempit di sisi kirinya,masih berlari, melewati beberapa rumah dan setelah melewati 4 rumah ia mengetuk pintu yang bertuliskan WELCOME,dengan style gaya tulisan bersambung,dan artistic jelas tambah terlihat di pintu itu karena di hiasi juga pengetuk kepala singa,mungki hanya pintu rumah ini saja yang kliatan mewah yang lain hanya seperti layaknya rumah di pinggiran kota.Sederhana. ia ketuk rumah itu,mungkin itu tujuannya,
“tok,tok,tok,tok…!!” suara ketukan meluas sampai keluar salah satu gang
Sesosok wanita membuka pintu itu, wanita itu tinggi semampai.Belum sadar apa yang wanita lihat,lalu ia kaget setelah sadar apa yang ia temukan di depan pintu.
“Kenapa lo, Ya?!” tanyanya sambil menunutun orang yang dari tadi terus berlari sambil memegangi perut sisi kiri.
“Lama banget sih lo, Sha! Bisa-bisa gw mati kehabisan darah nih!” bentak lelaki itu sambil menggerutu tak jelas kepada perempuan tadi serta menahan laju darah dari perut sisi kirinya . Ternyata perut sisi kiri si lelaki yang sedari tadi meringis, terserempet timah panas.
Keisha mengambil kotak obat mengurus luka Arya. Ya, Arya dan Keisha adalah sepasang kekasih yang baru jadian 1 tahun yang lalu, dan sepertinya Arya mencium gelagat aneh pada Keisha pada bulan2 terakhir ini.
“Arya! Kenapa lo bisa ampe gini?, siapa? Siapa yang nglakuin ini?” Tanya Keisha pada Arya sambil membersihkan darah di sekitar luka Arya.
“Ini semua gara-gara lo!” bentaknya kembali sambil menahan sakit di sisi kiri perutnya itu, ”kalo lo gak nyuruh gw mecahin makna tuh gambar di kotak aneh. .aw….!kotak itu! pelan donk! gak bakalan gw hampir di bunuh di deket gang sempit deket kuburan itu!” tambahnya dengan menahan perih karena Keisha membersihkan luka itu dengan sejenis cairan seperti alkohol, mungkin juga hatinya ikut perih, mungkin seperti di khianati, sakit.
Dan Arya kembali diam, seperti kebiasaannya. Pendiam.
Suasanapun kembali sunyi.
“m..maafin aku Arya, aku nggak tau kalo bakal begini jadinya” dengan penuh penyesalan Keisha berkata seperti itu.”Ya udah! Bikinin gw kopi, cepet!” Aryameminta Keisha membuatkan kopi untuknya, mungkin pikirnya kafein dalam kopi bisa ngringanin sakit d sisi kiri perutnya tadi, yang kini telah terbalut perban putih yang merah menyerap darah dari luka itu.
Di dapur, niat jahat diri Keisha bangkit,
“Kalo kopi ni gw kasih obat tidur dan setelahnya di minum, khukhu2…pasti langsung ambruk dan gw bisa langsung bawa ke boss untuk di singkirin selama lamanya.Capek banget bermain sandiwara selama 1 tahun, ini tiba saatnya, bye… Arya,khu2….”
Di ruang tamu……
“nih minumnya sayang, minum biar rada enakan awakmu itu” dengan logat jawanya,memang Keisha itu blasteran,dengan tampang Keisha yang jawa jerman itu mudah saja baginya untuk menggaet cowok2 yang ada di bumi, termasuk Arya sekarang.
“makasih,..” ucap Arya dengan sedikit senyum yang kecut.Dan setelah menyeruput beberapa kali kopi itu tiba tiba Arya pun ambruk ke lantai.
“khukhukhu….mampus lo Ya!, setelah ini gw bawa lo ke tempat boss dan siap2 buat d singkirin tuk selama lamanya, khukhukhu…”
Dan wanita itu memajukan wajahnya yang bisa di bilang manis itu ke wajah sesosok badan yang terkapar di lantai, wanita itu mengulum bibir Arya, mungkin ucapan selamat tinggal yang terakhir buat Arya makna ciuman itu, lama…..dan tiba2!
Kedua mata Arya terbuka sambil mengeluarkan beceng dari punggungnya, serta merta Wanita itu kaget, dan mundur dengan reflek secepat kilat. Namun kecepatan reflek Keisha tak secepat laju peluru pistol Arya, dada sisi kanan Wanita itu tertembus peluru, tertembus? Ya! Jelas saja, dengan jarak yang tak lebih dari 2 meter dengan kecepatan peluru yang tinggi, bisa saja 2 orang teretembus peluru itu.Darah memuncrat ke tembok belakang punggung Keisha, ia pun terjatuh, tak berdaya.
“bye juga, Bitch!” menggenggam pistol, Arya berdiri,sempoyongan, mungkin pusing akibat darah yang keluar terlalu banyak.
“mampus lo cewek sialan..!lo kira gw bodoh apa!? Gw dah tau loe tuch mata mata, thanks atas semuanya, klo lo gak kasih tau bagaimana jadinya!” Arya bergetar sejadi jadinya, baru kali ini ia menembakkan peluru ke seorang wanita.Dan sebenernya Arya mencintainya.
Arya duduk kembali dan termenunga lama,melamun, dalam lamunannya itu masih terbayang senyum manis Keisha.Tapi bayangannya itu sirna karena pengkhianatan,rekaman pembicaraan Keisha yang ia dengar beberapa hari lalu dengan lelaki misterius yang Keisha sebut boss pada percakapan itu terngiang di telinganya, perasaan bercampur aduk, sedih, benci, marah, rindu, dan dibiarkannya perasaan itu berlalu saja.Memanglah pengkhianatan itu menyakitkan.
Arya memandang ke sudut sudut rumah itu,matanya menyapu ke setiap sudut ruangan yang bisa dikatakan cukup mewah,lalu terpaku memandang sebuah bingkai foto di atas meja.
di sebelah bingkai itu tergeletak kotak, mungkin ini kotak misterius yang ada di foto waktu itu, gumam Arya.Lalu diambilnya kotak itu, Di timang timangnya kotak itu.memang benar itu memang kotak yang terukir gambar aneh di permukaannya.Lalu ia beralih ke bingkai foto, kembali termenung, mungkin teringat kembali pada Keisha yang tergeletak di lantai."Aih..Keisha2 kenapa engkau begitu mau di peralat oleh orang orang yang nggak jelas tujuannya"batin Arya."Apa mungkin Kotak ini menunjukkan sesuatu?"dan kemungkinan2 lain beseliweran di kepala Arya.
"Keisha, sebenernya aku mencintaimu..." berbisik lirih Arya kepada bingkai foto d tangannya.
-bersambung-
___________________________________________________________________
*eh maaf ya,, gak enak ceritanya,, tapi...ayo berusaha!!
klo template juga gak enak ngomong ya kawan2!?*Label: potongan 1